Kursus Bahasa Inggris

Belajar Bahasa Inggris

Rabu, 05 Agustus 2015

Potensi Oncom Dan Tempe Sebagai Terapi Penyakit Thrombosis



Terdorong dari terjadinya berbagai kasus kematian akibat penyumbatan pembuluh darah (kasus thrombosis) yang diakibatkan pembekuan darah vena bagian dalam serta pembuluh darah arteri, lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya yang terdiri dari Clara Artha Febriana (THP 2012), Rani Susanti (THP 2012), Raehana Saria G (THP 2013), Khusnul Khotimah (THP 2013), Sita Nuryanti (THP 2013) dibawah bimbingan Dr. Ir. Aji Sutrisno M.Sc membuat sebuah penelitian tentang potensi oncom dan tempe bagi kesehatan pembuluh darah manusia khusunya untuk kasus thrombosis.

Mengapa harus oncom dan tempe? Oncom dan tempe merupakan makanan berbasis kedelai fermentasi yang memiliki aktivitas  fibrinolitik. Disinilah intinya, kelima mahasiswa tersebut meneliti aktivitas fibrinolitik sebagai solusi bagi kasus pembuluh darah.

Dengan metode yang diawali dengan isolasi mikroba oncom dan tempe dilanjutkan dengan proses purifikasi enzim akhirnya didapat enzim murni yang digunakan untuk proses elektro foresis dan zimografi untuk mengonfirmasi adanya enzim fibrinolitik protease. Selain itu juga dilakukan proses konfirmasi lainnya yaitu dengan menggunakan fibrin plate assay dengan menggunakan media fibrin dan thrombin yang merupakan metode yang digunakan untuk melihat adanya aktivitas pemecahan enzim dari oncom dan tempe untuk membuktikan aktivitas pemecahan terhadap fibrin (bekuan darah).

Proses lanjutan yaitu dengan menggunakan uji blood clot degradation dengan perlakuan suhu yang berbeda-beda yaitu 60 o C, 80 oC, 1000C.  Metode selanjutnya yang merupakan metode yang digunakan untuk konfirmasi adanya aktivitas proteoltik dengan menggunakan media susu skim dan Nutrient Agar (NA).

Dari produk tempe dan oncom yang diteliti menunjukkan adanya aktivitas fibrinolitik protease pada suhu 60 o C, 80 o C yang ditandai dengan adanya degradasi darah pada uji blood clot degradation. Selain itu, adanya zona bening pada uji proteolitik dan fibrinolitik menunjukkan aktivitas protease dari enzim . Serta didapat berat molekul pada proses elektro foresis dan zimografi yaitu 30 kDa. 

Hasil penelitian yang diharapkan adalah mampu memberi output kepada masyarakat mengenai cara pengolahan terbaik agar manfaat dari enzim fibrinolitik protease yang terdapat dalam produk oncom dan tempe dapat bekerja dengan baik.

Sumber: prasetya online