Kursus Bahasa Inggris

Belajar Bahasa Inggris

Rabu, 30 September 2015

Ibrahim Malik (Mahasiswa UII) Akan Menjadi Salah Satu Wakil Indonesia Dalam Sebuah Program Unggulan Yang Digagas Presiden Obama


Sebagai insan intelektual, mahasiswa dituntut untuk mampu mengoptimalisasikan kemampuan dan kapabilitasnya khususnya dalam bidang akademik. Karena kedepannya mahasiswa akan dihadapkan dengan tantangan yang sangat luar biasa dan harus mampu bersaing secara global. Maka dalam hal itu penguasaan hardskill dan softskill merupakan hal terpenting dalam memenangkan persaingan global. Ada banyak cara untuk dapat mengasah hardskill dan softskill mahasiswa, salah satu caranya yaitu dengan mengikuti kegiatan keorganisasian dan mengikuti kegiatan pelatihan baik di tingkat level nasional maupun internasional.

Seperti halnya Ibrahim Malik Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Islam Indonesia angakatan 2012, yang terpilih menjadi delegasi Indonesia untuk mengikuti program YSEALI (Youth South East Asian Leader Initiatives ) di Amerika bulan oktober ini. YSEALI merupakan program unggulan Department of State US Amerika yang di prakarsai oleh Presiden Barrack Obama pada tahun 2013 untuk mengundang perwakilan pemimpin muda ASEAN guna mendapatkan pelatihan dan di gembleng selama sebulan penuh di Amerika.

Ibrahim bersama 5 orang lainnya dari Indonesia akan bergabung dengan perwakilan pemuda dari 9 negara ASEAN lainnya. Di Amerika mereka akan belajar mengenai kepemimpinan, akademik, dan softskill . Selain itu dari seluruh delegasi akan berdiskusi setiap harinya mengenai isu-isu yang sedang berkembang di dunia ini, dari isu ekonomi, lingkungan, sosial, budaya, dll. Selama di Amerika Ibrahim akan tinggal di Northern Illinois University di Dekalb Chicago yang menjadi host program YSEALI ini. Selain tinggal di Northern Illinois University, Seluruh kontingen diagendakan untuk mengikuti serangkaian acara ke beberapa kota lainnya seperti Chicago, Illinois, Atlanta, Birmingham, dan Washington DC.

Adapun keberhasilan Ibrahim Malik turut serta dalam program ini berdasarkan hasil seleksi yang di lakukan oleh kedutaan Amerika Serikat di Jakarta. Ada serangkaian seleksi yang menjadi persyaratan yang ia ikuti, mulai dari pengisian form, penulisan essay, surat rekomendasi dari tokoh/dosen, hingga terakhir adalah wawancara bahasa inggris dengan wakil kedutaan di Jakarta via skype.

"Menurut saya ini tahapan seleksi yang begitu panjang, saya mendaftar kegiatan ini semenjak bulan Desember tahun 2014, dan baru dinyatakan lolos berkas pada Juni 2015. Setelah itu saya diminta untuk interview via skype, dan alhamdulillah pada bulan Juli saya dinyatakan lolos dan berangkat pada tanggal 29 September 2015 dan berada di Amerika untuk sekitar satu bulan." Ungkap Ibrahim Malik saat berpamitan kepada Rektor UII, Senin (27/9).

Program YSEALI bersifat fullyfunded , semua akomodasi perjalanan dan uang saku ditanggung oleh pihak pemerintah Amerika. Di akhir program ini Ibrahim dan kontingen akan mempresentasikan hasil kunjungan dan belajarnya di Amerika di Department of State di Washington DC sekaligus akan berkunjung ke Gedung Putih.

 "Semoga perjalanan dan ilmu yg saya dapat nanti bisa memberikan keberkahan dan manfaat bagi orang banyak, sekaligus bisa memberikan motivasi kepada semua civitas akademika UII " Ungkap Ibrahim Malik.

Sumber: uii.ac.id