Kursus Bahasa Inggris

Belajar Bahasa Inggris

Senin, 28 September 2015

Studi Menunjukan Rajin Berjalan Kaki Kurangi Resiko Kanker Payudara


Berjalan kaki merupakan salah satu olahraga paling sederhana dan bebas biaya. Selain itu, berjalan kaki juga memiliki banyak manfaat, seperti mengurangi ketegangan dan mengusir stres.

Baru-baru ini, peneliti menemukan khasiat lainnya dari berjalan kaki. Seperti dilansir lamanBBC, berjalan kaki selama satu jam sehari bisa memangkas risiko terkena kanker payudara secara signifikan.Tiga Senyawa Tumbuhan Ini Bantu Kurangi Efek Radiasi Kanker.

"Kami sangat senang menemukan bahwa tanpa kegiatan rekreasi lainnya, hanya berjalan satu jam setiap hari terkait dengan rendahnya risiko kanker payudara pada wanita," ujar ahli epidemiologi senior dari American Cancer Society sekaligus ketua peneliti, Dr Alpa Patel.

Dalam penelitian yang dipublikasikanCancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, tim dari American Cancer Society mengatakan, ini pertama kalinya pengurangan risiko kanker payudara secara khusus dikaitkan dengan berjalan kaki.

Penelitian diikuti sekitar 73.615 wanita dalam dua tahap. Pertama, pada tahun 1992-1993 dan yang kedua antara 1997-2009. Respondendiminta mengisi kuesioner tentang kondisi kesehatan mereka dan berapa banyak waktu yang digunakan untuk berjalan kaki, berenang,aerobik, menonton televisi, hingga membaca.

Dari sekitar 73.615 responden, 47 persen di antaranya mengatakan bahwa berjalan kaki merupakan satu-satunya aktivitas rekreasi mereka. Peneliti pun menemukan, wanita yangberjalan kaki setidaknya tujuh jam setiap pekan memiliki risiko 14 persen lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang berjalan tiga jam atau kurang setiap pekannya.

Dengan adanya penelitian ini, Patel menganjurkan wanita pasca-menopause untuk mengisi waktu luang dengan berjalan kaki. Sementara itu Kepala Eksekutif Breast Cancer Campaign, Baroness Delyth Morgan, mengatakan bahwa hasil penelitian ini menambah deretan bukti bahwa gaya hidup berperan besar dalam mempengaruhi risiko kanker payudara.

"Tantangannya sekarang adalah bagaimana kita mengubah temuan ini ke dalam tindakan dan mengidentifikasi perubahan gaya hidup berkelanjutan lainnya yang akan membantu kita mencegah kanker payudara," ucap Morgan.