Gambar ini cuma ilustrasi ya...... |
Pada suatu hari yang mendung, seorang anak sebut saja Dewi (bukan nama sebenarnya) mendatangi warung Bakso di seberang mesjid untuk membeli makanan kesukaannya.
"Bang, ada Cilok?" tanya Dewi.
"Maaf dik, abang gak jual cilok," jawab penjual Bakso.
Karena cilok yang diharapkannya ternyata tidak ada, ia pun pulang ke rumah dengan wajah kecewa. Keesokan harinya Dewi datang lagi ke warung bakso yang sama.
"Ada cilok Bang?" tanya Dewi.
"Tidak ada dik," jawab Abang penjua bakso.
Keesokan harinya Dewi datang lagi ke warung bakso tersebut.
"Ciloknya udah ada Bang?" tanya Dewi penuh harap.
"Tidak ada! Besok kalau kamu tanya cilok lagi, Abang ikat kamu di pohon, terus abang paku dan mulutmu akan Abang tempel pake lem. Paham!" kata penjual bakso dengan nada marah.
Dewi pun terdiam sesaat dan sambil mengangguk-anggukan kepala ia pun pulang ke rumahnya.
Namun rupanya Dewi tidak pantang menyerah untuk mendapatkan cilok idamannya. Keesoka harinya dia kembali mendatangi warung bakso dan menjumpai si Abang penjual bakso yang kemarin mengancamnya.
"Bang, ada tali?" tanya Dewi.
"Naah gitu dong tanya yang lain, tapi maaf dik tali gak ada?" jawab si Abang dengan tersenyum.
"Kalau paku ada Bang?" tanya Dewi lagi.
"Paku juga gak ada Dik," jawab si Abang.
"Kalau lem ada Bang?" tanya Rosma lagi.
"Apa lagi lem, gak ada Dik," jawab si Abang.
"Oh... Alhamdulillah! kalau cilok ada....?" tanya Dewi sambil berlari menjauh.
"Dasar kampret....." umpat si Abang.
Advertisement
Advertisement